Press "Enter" to skip to content

Bukankah engkau merasakannya juga

0

Jika dalam teori pendidikan mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang berarti tidak dapat hidup sendiri dan harus bersosalisasi dengan lingkungan sekitar untuk tetap mempertahankan diri. Dalam hidup ini pastilah ada dua sisi, seperti koin yang sedang berputar dan ketika koin itu berhenti berputar hanya ada satu sisi yang akan tampak, dan itulah manusia.

Berkehidupan memiliki sebuah tujuan dan arti yang mendalam ketika engkau menyadarinya. Tidak kah begitu bukan? hidup ini tidak semudah “mampir ngombe” tapi mampir kemana-mana dengan penuh berbagai pertanyaan dalam hidup ini yang terkadang harus dijawab terkadang juga tidak harus di jawab.

Sampai titik ini aku merasakan sesuatu yang tidak mudah di definisikan dengan kata tetapi dengan impian impian yang membuat ritme hidup ini terasa merdu untuk di dengarkan. Sudah 19 tahun ini aku tinggal di Yogyakarta yang berhati nyaman dan ramah. Semuanya harus dilewati dengan rasa bersyukur.

Sekarang aku berada dalam lingkungan akademisi dan sudah memasuki tahap remaja. Bukan masalah fisik ataupun mental yang ingin aku bahas di sini. Tapi ini mengenau arti hidup yang harus kita syukuri atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Aku yakin ini sudah direncanakan dan ikuti saja alurnya hingga aku benar benar menikmatinya tanpa melupakan kesadaranku sebagai mahkluk ciptaan Allah.

Dalam dunia sekarang yang sedang dilewati mau tak mau harus memiliki jaringan pertemanan yang luas dan dituntut untuk luas bukan sebagai bisnis! tapi sebagai umat muslim bukankah kita seharusnya saling bersilaturahmi dan mengenal satu sama lain, bukan kah kita keluarga?

Indahnya bersyukur atas semua teman yang hingga kini aku miliki,  aku harus mengakui seperti yang aku bilang tadi semuanya seperti koin!. Tanpa mereka, aku juga tidak mungkin seperti ini. Terimakasih atas semua pengalaman yang teah mereka ajarkan kepada aku. Pengalaman yang mereka berikan sungguhlah menyenangkan bagi saya.

Ketika aku berada di kalangan ‘bisnis’ yang telah menjadi sebuah perusahaan resmi di tetapkan pemerintah (PMC Teknikindo), aku sangat menikmatinya. Mengapa? Ini berbeda dengan berbagai tempat “kerja” yang selama ini aku tempati. Memang sebelum ini aku pernah melalangbuana ke berbagai usaha yang masih berkorelasi dengan bidang Informatika. Bedanya adalah iklim yang di bangun di tempat ini sungguh berbeda, menjadikan kita rindu akan kehidupan yang nyata dan beragama. Berbagai hal yang tak akan pernah aku lupakan dengan kultur seperti ini ada dua aspek yaitu :

  • Budaya Jawa 
    • Seperti “unggah-ungguh”, ketika kita mengobrol dengan orang yang lebih tua dan juga saling menghargai antara satu sama lain sungguh luar biasa walau kita berbicara dengan setingat dewan komisaris, inilah yang membuat aku beda. Karena menurutku semua orang itu levelnya sama hanya berbeda hak dan kewajiban saja yang harus di penuhi. Aku tidak mau tau seseorang sebagai apa, tapi apa yang dia kerjakan itulah yang berarti.
    • Saling mengerti antara semua kalangan yang sekiranya terdapat visi dan misi sama walaupun untuk implementasi dirasa susah tetapi terus dijalani 
    • Semua tentang budaya jawa yang masih kental karena aku masih orang Jogja dan perusahaan asli dari Bantul yang notabene “jowo tenan”
  • Agama Islam
    • Inilah yang membuatku tertantang dan nyaman disini, ketika tiba waktu sholat semua orang “terutama yang laki-laki” pindah tempat ke masjid untuk menunaikan ibadah sholat, dan yang perempuan menunaikan ibadah di tempat perusahaan. Semangat yang membara dengan penuh kebutuhan karena semua akan kembali kepada-Nya dan kehendak-Nya. Jadi ketika aku berada disini bisa tepat waktu dan terus menerus melakukan sholat berjamaah seperti apa yang aku lakukan (ketika sedang di rumah dan menunaikan sholat di Masjid Jogokariyan.)
    • Membaca AlQuran atau memperdengarkan nya sungguh nikmat yang paling indah.
Jadi tetaplah yakin akan segala apaun yag akan engkau temui karena semua itu hanyalah koin dan hanya kamu sendiri yang dapat memutar koin tersebut. Karena bukan kemudahan yang harus kita cari tapi kesempatan yang akan kita raih!

sumber ilustrasi  : drmaryann.wordpress.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *