Tahun 2014 ini tepat nya hari Jumat tanggal 14 Februari 2014 ada kejadian alam yang sungguh luar biasa “Subhanallah”.. yaitu Hujan Abu yang menghujani kampung halaman ku di Jogokariyan-Yogyakarta.
Jumat malam pada jam 23.– saat asyik twitteran tiba tiba terdengar suara aneh dan entah kena karena tiap jam hanya aplikasi detik.com yang saya buka sebagai pengganti koran di setiap hidupku. Sewaktu update berita terbaru ternyata Gunung Kelud meletus. Entah apa yang harus aku lakukan, terbayang esok hari ada rencana yang harus aku lakukan dan saatnya ke tempat tidur untuk berjumpa dengan selimut hangat ku π
Tetap aja naluri dan kewaspadaan itu timbul, sebelum ke kamar saya cek dulu ke luar rumah sampai sampai membangunkan kedua orang tua karena berisiknya kunci pintu rumah. Setelah di cek ternyata tak seperti pikirku yakni abu vulkanik yang telah sampai Malang, mungkin dalam pikiranku waktu itu angin berhembus ke arah timur, gunung nya aja di sebelah timur karena posisi saya di Yogyakarta.
Pagi harinya saat ingin mengambil HP, ternyata bapak bilang kepadaku bahwa benar apa kata ku pada malam hari kemarin bahwa gunung kelud meletus. Emang benar kan, guman ku dalam hati. Katanya diluar juga hujan abu. Tapi aku tak percaya dan kembali mengelus elus bantal π
Jam menunjukan semakin siang tapi matahari tak kunjung datang, dan saya harus bergegas ke kampus untuk urusan akademis. Nah, setelah bangun dan mengecek keadaan, ternyata di luar memang hujan abu dan hebat sekali lebatnya dan yang saya takjub adalah sejauh itu gunung meletusnya tapi tetap sampai Yogyakarta bahkan kabar terbaru sampai daerah Bogor walau semakin ke barat intensitasnya semakin berkurang.
Hari ini adalah hari jumat dan semua aktivitas di batalkan termasuk perkuliahan, oiya sebagai kenang-kenangan hari ini juga saya sertakan gambar yang saya peroleh saat akan berangkat ke Masjid buat Sholat Jum’at.
Samping kanan rumah |
Samping kiri rumah |
Tanah Lapang deket rumah |
Gang Depan |
Dan parahnya hujan hanya menggelitik kampungku, hingga hari minggu malam ini belum turun hujan mungkin Tuhan punya rencana lain yang lebih indah agar kita bersatu gotong royong untuk saling membantu membersihkan semuanya π karena ini sebagai pengingat kita kepada Sang Pencipta.